Senin, 09 Juli 2012

jenis-jenis vitamin

Vitamin

Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk metabolisme tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi diperoleh dari makanan sehari-hari. Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik.
Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah. Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin. Setiap orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda.
Anak-anak, orang tua, orang yang menderita penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi akan beberapa vitamin dalam makanan mereka sehari-hari. Vitamin dibedakan menjadi dua jenis: vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E dan K) dan vitamin yang larut dalam air (B dan C).
Jika konsumsi vitamin yang larut dalam lemak berlebih, kelebihannya dapat disimpan dalam tubuh manusia, sedangkan untuk vitamin yang larut dalam air akan dikeluarkan (ekskresi). Hal inilah yang membuat kelebihan vitamin yang larut dalam lemak kadang-kadang dapat menyebabkan gejala keracunan yang jarang terjadi pada vitamin yang larut dalam air. Sebaliknya, gejala defisiensi (kekurangan) lebih sering terjadi pada vitamin yang larut dalam air karena vitamin ini tidak dapat disimpan di dalam jaringan tubuh. Gejala defisiensi bervariasi dari tingkat masalah kecil, seperti sakit kepala, masalah-masalah kulit atau hilangnya nafsu makan sampai penyakit–penyakit yang serius misalnya beri-beri yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau kudisan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C dalam jangka waktu yang panjang. Bagaimanapun defisiensi yang serius ditemukan di negara-negara berkembang. Namun demikian, konsumsi vitamin yang hampir sampai pada tahap optimum juga terjadi pada beberapa bagian grup populasi.
Vitamin ditemukan di berbagai jenis makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, sereal (biji-bijian), daging, ikan dan produk-produk susu. Kadar vitamin termasuk penyimpanan dan pengolahannya tergantung dari jenis makanan itu sendiri. Penyimpanan dan pengolahan yang lama akan mengurangi kadar vitamin di dalammakanan.

Sabtu, 07 Juli 2012

artikel kesehatan

ROM                                                     

Definisi

Range of motion atau rentang gerak merupakan jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, dan transfersal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan dan belakang. Potongan transfersal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.

II.Tujuan ROM
  1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot
  2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
  3. Mencegah kekakuan pada sendi

III.Kegunaan ROM

Latihan ROM ini membantu menjaga otot dan sendi yang sehat sebagaimana mestinya. Tanpa latihan ini, aliran darah dan fleksibilitas sendi menurun.


IV.Indikasi ROM
  1. Penting untuk mempertahankan normal ROM dari sendi dan jaringan lunak
  2. Menurunkan resiko cedera pada musculotendenous unit
  3. Mencegah kerusakan dan penyusutan sendi
  4. Mengurangi bahaya imobilisasi
  5. Fleksibilitas sendi yang optimal akan mengurangi tekanan untuk sekitar sendi dan sel-sel
V.Kontraindikasi ROM
  1. Jangan lakukan latihan ini pada sendi yang terinfeksi
  2. Jangan dilakukan pada pasien yang hypermobility

Hypermobility (juga disebut double jointedness, hypermobility atau sindrom hyperlaxity) menjelaskan sendi yang merentang jauh dari yang biasa. Misalnya, beberapa orang hypermobile mereka dapat menekuk jempol ke belakang pergelangan tangan mereka, mereka menekuk lutut sendi mundur, atau menempatkan kaki di belakang kepala. Hal ini dapat mempengaruhi satu sendi atau beberapa sendi di seluruh tubuh.

Range Of Motion
ROM ( RANGE OF MOTION)
Oleh : Dafid Arifiyanto


A. Pengertian
Adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.

B. Tujuan
1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.
Mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan
Mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi

C. Jenis ROM
ROM pasif
Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %
ROM aktif
Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Keuatan otot 75 %

D. Jenis gerakan
Fleksi, Ekstensi,  Hiper ekstensi, Rotasi,  Sirkumduksi,  Supinasi,  Pronasi,  Abduksi,  Aduksi
dan Oposisi.

E. Sendi yang digerakan
1. ROM Aktif
     Seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.
2. ROM Pasif
    Seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak   mampu melaksanakannya secara mandiri.

§ Leher (fleksi/ekstensi, fleksi lateral)
§ Bahu tangan kanan dan kiri ( fkesi/ekstensi, abduksi/adduksi, Rotasi bahu)
§ Siku tangan kanan dan kiri (fleksi/ekstensi, pronasi/supinasi)
§ Pergelangan tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/adduksi)
§ Jari-jari tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/adduksi, oposisi)
§ Pinggul dan lutut (fleksi/ekstensi, abduksi/adduksi, rotasi internal/eksternal)
§ Pergelangan kaki (fleksi/ekstensi, Rotasi)
§ Jari kaki (fleksi/ekstensi)

F. Indikasi
§ Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
§ Kelemahan otot
§ Fase rehabilitasi fisik
§ Klien dengan tirah baring lama

G. Kontra Indikasi
§ Trombus/emboli pada pembuluh darah
§ Kelainan sendi atau tulang
§ Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)

H. Atention
§ Monitor keadaan umum klien dan tanda-tanda vital sebelum dan setelah latihan
§ Tanggap terhadap respon ketidak nyamanan klien
§ Ulangi gerakan sebanyak 3 kali